Pada rintik kesekian, kita mengulang kebencian.
Saat fajar, kita memulai tawa dalam dunia yang retak.
Dan mengingat sebatang asa
KARMA
chui corner's
Bismillah..!!
sound's
Friday, October 6, 2017
KARMA
Thursday, September 10, 2015
Hanya Luka
Belum puas rasanya cintaku bersemi.
Namun, kaki mu malah menginginkan untuk beranjak pergi.
Kau inginkan rupa ku seperti apa Rin?
#HanyaLuka
Itu Saja
Tolong beri aku sedikit cinta.
Aku hanya ingin menyelelesaikan puisi elegi ini, dengan kata bahagia lahir dibait terakhirnya.
Itu saja. ~
Thursday, August 14, 2014
Puisi "Untuk Adinda"
Untuk insan yang teduh hatinya.
Entah kenapa aku memimpikan hadir mu kembaliBahagia karena keluguan tawa kecil mu
Sampai berharap tak akan mau terbangun lagi.
Untuk insan yang teduh hatinya
Ingin aku merajut asa dalam fikiran
Namun apa benang ku yang tlah putus,
Atau jarum ku yang sudah patah?
Engkau yang mengetahui itu.
Wahai insan yang lembut hatinya.
Ingin aku menyeka air mata mu ketika kau tersedih.
Karna mungkin aku lupa caranya menangis.
Wahai insan yang tak pantas aku rindu.
Menarilah, menarilah dengan riang.
Walau aku tak yakin Tuhan juga merindukan senyum indah mu,
atau malah aku yang memang tak pernah melihat kau bahagia?
Aku tak yakin lagi.~
Entah
Entah apa yang aku fikirkan..
Aku mencintai malam hingga tak terfikirkan menjelajahi pagiEmbun kian membasahi suduthati
Apa yang mengganjal sampai di ufuk barat?
Setidaknya aku mau mencoba.
Subscribe to:
Posts (Atom)